Sejarah Sekolah

Sekolah Karitas adalah Sekolah Swasta Katolik yang diasuh oleh Kongregasi Bruder Karitas (Biarawan dari Congregation Fratrum Caritatis atau FC yang berpusat di Roma).  Bruder Karitas adalah buah karisma Rm. Petrus Josef Triest yang didirikan tahun 1807. Rm. Petrus Josef Triest mengambil teladan Vinsensius A Paulo dengan begitu eratnya sehingga ia dijuluki sebagai Vinsensius dari Belgia. Semangat Spiritualitas Vinsensian inilah yang akhirnya menjadi teladan pula bagi Sekolah Dasar Karitas dan menjadikan nama Vinsensius sebagai nama pelindung sekolah.
Sekolah-sekolah Bruder Karitas mempertimbangkan pendidikan kasih sebagai aspek khusus yang menyala didalam pendidikannya. Hal ini sesuai dengan moto Kongregasi Deus Caritas Est yang artinya Allah adalah Kasih.  Pada awalnya karya pendidikan bukanlah karya utama kongregasi, namun menanggapi kebutuhan-kebutuhan zaman, kongregasi pun mengambil bagian dalam karya pendidikan.
Pada tahun 1960, karena makin banyaknya pemuda masuk novisiat Bruder Karitas, maka atas persetujuan Mgr.Soegijapranata, SJ Vicaria Apostolik Semarang pada waktu itu, Kongregasi mendirikan biara baru di sebelah utara kota Yogyakarta, tepatnya di dusun Nandan. Pada tahun 1963 mulai dibangun sekolah dan juga aula Sekolah Dasar. Dalam situasi tersebut, untuk sementara waktu para Bruder menempati gedung sekolah bagian barat. Beberapa tahun kemudian, dibukalah Taman Kanak-kanak, hal ini dilakukan untuk menjamin adanya murid di Sekolah Dasar. Pada tahun 1967 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, didirikannya Sekolah Menengah Pertama Karitas yang sampai sekarang masih bertahan menjadi satu gedung dengan TK dan juga SD Karitas itu sendiri.
Pendidikan (pendampingan siswa) di Karitas ini bertujuan untuk memperkenalkan kasih kepada semua siswa dengan tidak membedakan keragaman yang ada, menumbuhkan dan mengembangkan jiwa sosial yang ada dalam setiap pribadi siswa sehingga mereka dapat tumbuh dari makhluk individu menjadi pribadi yang mampu berelasi dengan sesama, lingkungan dan dengan Allah sendiri.

Komentar